Jika diurutkan ke belakang, alur hidup kita sungguhlah asik
untuk dikisahkan. Mulai dari Tempat dan waktu yang sudah di singgahi,
orang-orang yang Allah atur jumpanya denganmu, sampai pada ujian-ujian yang
membuatmu bisa seperti sekarang. Tanpa di sadari, begitu banyak bukti cinta
Allah yang ditunjukkan kepada kita, hanya saja kadang hal itu terhijab dengan
hati kita yang sudah terlanjur kotor oleh dosa dan maksiat.
Ingat kembali seperti apa perjalananmu hingga sampai pada
pijakanmu sekarang, bagaimana Allah menyusun alur-alur itu dengan indah dan
tepat. Akan saya kisahkan alur hidup yang sudah Allah buatkan untuk saya.
Saya adalah si bungsu dari 4 bersaudara. Menganal ayah hanya
7 tahun dalam hidup saya. Beliau wafat di tahun 2002. Berawal dari itu, ibu membesarkan
kami dengan upayanya sendiri. yang menjadi prioritas adalah pendidikan dan
agama kami. Paham dengan kondisi ekonomi keluarga saat itu, saya dan
saudara-saudara yang lain berupaya untuk tidak membuat beliau repot dengan
biaya sekolah kami, alhasil dengan prestasi akademik yang baik, saya selalu
menjadi salah satu penerima beasiswa dari pemerintah daerah sampai saya lulus
dari bangku SMK. Saya juga selalu menyandang predikat pertama selama 6 Semester
di bangku SMK. Di SMKN1 Bontang, saya menemukan tujuan hidup hamba Allah yang
sebenarnya, di sekolah itu juga saya bertemu dengan sahabat2 shalih dan jalan
dakwah. Mengikuti forum study islam di sekolah membuat rasa ingin tahu saya
semakin besar tentang islam. Membuat semakin kokoh saja cinta saya kepada Allah
dan agamaNya. Bisa di bilang saya juga adalah murid yang paling rajin bertanya
tentang informasi beasiswa kepada guru-guru di sekolah.
Merasa yakin dengan prestasi akademik saya, akhirnya saya
mengikuti program Beasiswa kuliah PT Pupuk Kaltim, berharap saya bisa
melanjutkan pendidikan sesuai minat saya. Mulai dari sini Allah menunjukkan
bentuk cintaNya, usaha dan kerja keras saya mengejar pelajaran SMA, akhirnya
harus menjadi mentah karena saya tidak lulus dalam jalur undangan maupun SNMPTN
sebagai syarat untuk memperoleh beasiswa itu. Sempat kecewa namun Kemudian saya
memutuskan untuk kembali mencoba di tahun selanjutnya. Selama setahun banyak
yang alami, terutama penolakan-penolakan yang membuat saya paham bahwa hidup
tidak akan selalu menjawab “Ia” terhadap hal yang kamu inginkan walau usahamu
sudah maksimal. Ini membuat saya justru semakin sering berkomunikasi dengan
Allah, baik dalam shalat maupun doa-doa yang saya ukir setiap sepertiga malam.
Selama setahun saya juga mencoba melamar pekerjaan di
perusahaan-perusahaan besar seperti PT PLN, PT Pertamina, Pt Total E&P,
bahkan sampai ke Tambang emas PT Free Port. Kekecewaan semakin berlipat ketika
saya harus gagal di semua perusahaan itu pada bagian tes yang sama, medical
check up, kita semua tau bahwa itu adalah bagian tes paling akhir. Kembali berfikir,
mungkin kuliah memang adalah jalan saya. Saya kembali mencoba SNMPTN pada tahun
itu, saya akhirnya menjadi mahasiswa Psikologi di universitas Mulawarman,
Samarinda.
Selang satu semester, ibu saya memberi kabar bahwa
perusahaan pupuk di tempat tinggal kami membuka lowongan pekerjaan
besar-besaran, siapa yang tidak mengenal PT Pupuk Kaltim? Perusahaan pupuk
terbesar di Indonesia. Iseng mencoba dan saya lolos. Memohaon petunjuk kepada
Allah, dan akhirnya pilihan saya jatuh pada perusahaan itu.
Yang menjadi point besarnya adalah, saya pernah ada di
posisi dimana saya tidak memegang keduanya (Kuliah dan Bekerja), tapi dalam
waktu yang singkat Allah membuat keduanya ada di genggaman saya. Khusnudzan,
saya beranggapan bahwa Allah mencintai saya, ia menunjukkan itu dengan cara
yang amat jelas, betapa bodoh dan jahatnya saya bila tidak menyadari itu.
Mungkin anda juga sedang dalam kondisi sedih karena
penolakan. Tapi yakin saja, Allah adalah satu-satunya tempat dimana kamu tidak
akan di tolak. Dia juga satu-satunya yang bisa membuat kamu menjadi diterima
dan memiliki apapun. Bersyukur adalah bentuk cintamu padaNya. Ikhtiar adalah
pembuktian bahwa kamu tidak menjadi lemah hanya karena penolakan yg terjadi
kemarin. Semakin di uji, haruslah semakin baik komunikasimu dengan Allah. Semoga
bermanfaat.
kereenn ehh kak.. :)
BalasHapussalam kenal, aku anak SMKN1 + temennya zahrah.. :D
Salam kenal :) terimakasih sudah mampir.
BalasHapusZahrah DHBS ya?